Sunday, August 5, 2018

Amal Ibadah Tidak Menjamin Surga




“Tidak ada amalan seorangpun yang bisa memasukkannya ke dalam surga, dan menyelematkannya dari neraka. Tidak juga denganku, kecuali dengan rahmat dari Allah” (HR. Muslim no. 2817)


Astaga.. ternyata dengan amal ibadah yang kita lakukan tidak menjamin akan mendapat surga.. Rajin sholat wajib plus sholat sunnahnya, rajin puasa wajib dan sunnah, Zakat dan sedekah, Wakaf dan Infaq, Bangun Mesjid, Haji dan Umroh ternyata tidak garansi mendapat surga kalau membaca hadits Nabi SAW diatas, tetapi hanya RAHMAT dari Allah SWT saja yang bisa memasukkan kita ke surga..


Lalu bagaimana caranya mendapatkan Rahmat dari Allah itu?

Ya dengan melakukan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.. 
- Perintah-Nya apa saja? buanyak.. termasuk sholat, puasa, zakat, haji, baca quran, ukhuwah islamiah, jihad dll
- Larangan-Nya apa saja? buanyak juga.. ga boleh syirik, zinah, ga boleh membunuh, ga boleh makan minum haram, ga boleh riba, tidak sombong dll

Jika kita telah berusaha melakukan segala amalan yang diperintah Allah, tinggal menunggu keputusan-Nya, akan diletakkan dimana kita tergantung dari kasih sayang dan Rahmat Allah SWT?

Kita wajib memiliki tiga syarat yaitu Aqidah, Ibadah dan Akhlak untuk mencapai Ridho dan mendapat Rahmat Allah 

- Bila aqidahnya salah, maka kekal-lah di neraka karena masuk katagori kafir (minimal mati dalam keadaan iman dan islam)

- bila ibadah dan akhlak buruk maka mungkin masih berpeluang masuk surga setelah ditebus dulu di neraka, dibakar tubuh dan daging kita yang tumbuh dari harta haram, dibalas segala perbuatan kita yang aniaya terhadap mahluk Allah, dan ditebus dulu hutang-hutang, janji-janji, sumpah-sumpah yang tidak bisa dilunasi dan ditepati waktu di dunia.. hadeew..?

Lalu bagaimana dengan hubungannya dengan ayat Al quran ini?

“Masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu amalkan”. (QS. An-Nahl : 32)


“Itulah surga yang dikaruniakan untuk kalian, disebabkan amal sholeh kalian dahulu di dunia” (QS. Az-Zukhruf : 72).


Dan diserukan kepada mereka: “Itulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan.” (QS. Al-A’raf : 43)


Menurut beberapa ulama yang dikutip dari Fath al-Bari kitab ar-riqaq bab al-qashd wal-mudawamah ‘alal-’amal, Imam Ibn Bathal, menjelaskan bahwa surga itu ada beberapa tingkatan. Ayat-ayat yang menjelaskan masuk surga karena amal itu maksudnya adalah ketentuan masuk surga tingkatan yang mananya itu ditentukan berdasarkan amal.


Menurut Imam Ibn Hajar bahwa Amal seseorang walau bagaimanapun tidak mungkin menyebabkannya masuk surga jika pada kenyataannya amal itu tidak diterima oleh Allah swt. Pada persoalan amal itu diterima atau tidak ini jelas wewenang Allah swt, dan ini mutlak berdasarkan rahmat Allah swt.


I Copy I Paste I Like I Share I @whalb I




~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Ibadah 500 Tahun Belum Menjamin Surga


Dalam sebuah Hadits Riwayat Shahih Muslim, Diriwayatkan dari Muhammad Bin Mukadir, dan juga diriwayatkan oleh Jabir, Rasulullah datang kepada kami, lalu Rasulullah Muhammad SAW bersabda:


”Baru saja Jibril datang kepadaku tadi, Jibril berkata:

”Hai Muhammad, Demi Allah: ”Bahwasanya ada seseorang melakukan ibadah kira-kira lima ratus tahun diatas puncak sebuah gugung yang luas, panjangnya 30 X 30 hasta, dan lautan yang melingkar di sekitarnya seluas 4000 farsakh dari setiap penjuru, di bawah gunung tersebut terdapat sumber air jernih kira-kira satu jari lebarnya, dan terdapat pula pohon buah delima yang sengaja disediakan oleh Allah untuknya dimana setiap hari mengeluarkan buahnya satu biji.

Setiap sore sesudah berwudlu, buah tersebut diambil dan dimakan, kemudian dia melakukan shalat seraya berdo’a mohon diambil nyawanya ditengah tengah melakukan sujud, agar tubuhnya tidak tersentuh Bumi atau yang lainnya, hingga ia bangkit di hari kiamat tengah bersujud kepada Allah. Maka permohonannya dikabulkan Allah, karena itu setiap kami lewat (naik-turun Langit) pasti dia tengah bersujud.”


Lanjut Jibril:”Kami temukan tulisnya di lauhul mahfudz, bahwa: ia akan dibangkitkan kelak dihari kiamat dalam keadaan masih tetap bersujud dan diajukan kepada Allah, FirmanNya:”Masukkanlah hamba-Ku ini ke Surga karena Rahmat-Ku.” Tetapi hamba itu menjawab: ”Melainkan karena amalku semata.”


Lalu Allah menyuruh Malaikat untuk menghitung semua amalnya dibanding nikmat pemberian-Nya, dan ternyata setelah ditotal amal keseluruhan selesai, dan dimulai dengan menghitung nikmatnya mata saja sudah melebihi pahala ibadahnya sepanjang 500 tahun, padahal nikmat-nikmat yang lain-lainnya jauh lebih besar dan berharga.


Lalu Allah berFirman: ”Lemparkan ia ke dalam Neraka.” Kemudian Malaikat membawanya dan akan dilemparkan ke dalam Neraka, tetapi di tengah perjalanan menuju Neraka, ia menyadari kekeliruannya dan menyesal seraya berkata:”Ya Allah, masukkanlah aku ke surga karena Rahmat-Mu.”


Akhirnya Firman-Nya kepada Malaikat:”Kembalikanlah ia.”

Lalu ditanya ia:”Siapakah yang menciptakan kamu dari asalnya (tiada)?.”
Jawabnya:”Engkau ya Allah.”

Lalu hal itu dikarenakan amalmu ataukah Rahmat-Ku?.”

Jawabnya:”Karena Rahmat-Mu.”

Siapakah yang menguatkanmu beribadah selama lima ratus tahun?.”

Jawabnya lagi:”Engkau ya Allah.”

“Dan siapakah yang menempatkan kamu diatas Gunung dikelilingi lautan di sekitarnya, dikaki Gunung tersebut memancar sumber air tawar, dan tumbuh pohon delima yang buahnya kau petik setiap sore, padahal menurut hukum adat, delima hanya berbuah sekali dalam setahun, lalu kau minta mati dalam keadaan bersujud, siapa yang melakukan itu semua?.”

Jawabnya:” Engkau ya Allah.” FirmanNya:”Maka sadarlah kamu, bahwa itu semua adalah semata karena Rahmat-Ku, dan sekarang Aku masukkan kamu ke surga semata karena Rahmat-Ku.”

Kemudian Jibril berkata:”Segala-galanya dia alam ini bisa terjadi/ada, semua hanya karena rahmat Allah  semata.”


... Jangan Sombong.. karena sombong sebesar biji sawi akan menghalangi kita masuk surga.. Lupakan amal baikmu, Ingatlah dosa-dosamu..
Berharap agar amal diterima, agar dosa diampuni, dan kuatir karena amal masih kurang, amal tidak diterima dan dosa tidak diampuni?

Dalam sebuah Hadits:


Para Sahabat bertanya: Ya Rasul, jika aku telah mencukupi Semua kebutuhan orang tuaku, apakah itu berarti aku telah membalas jasanya? Rasulullah Muhammad SAW bersabda: Tidak, sekali-kali kamu tidak akan pernah dapat membalas jasa kedua orang tuamu.


Jika untuk membalas jasa kedua orang tua saja kita tidak bisa, apalagi kita mau membalas jasa Allah kepada kita tentu tidak mungkin mampu. Sedangkan yang beribadah selama lima ratus tahun saja, tidak sebanding dengan salah satu nikmat yang telah Allah berikan kepada kita yaitu Mata..



No comments:

Post a Comment