Monday, August 6, 2018

Jangan Menghakimi.. Kita Tidak Pernah Tahu Hakikat Sesungguhnya

DONT JUDGE .. WE NEVER KNOW?


Pernah kita merasa gatel untuk komentar (minimal berkata dalam hati) lihat teman kita yang lagi rajin sholat? "Halaah.. Buat apa elo sholat jengkang jengking kalo kelakuan elo masih seperti itu, suka ga jujur, ga nepati janji.. kelakuan elo kayak tai.. masih mending tai udah ketauan dia tai apa adanya, ga bohong kayak elo.."

Tapi beranikah kamu memberi komentar yang sama waktu lihat teman kamu yang jadi preman pasar lagi sholat juga? Padahal kamu tau dia suka kelahi, ribut, mabuk, judi dan main perempuan?


Itulah kadang kita dualisme dalam bersikap, kepada teman yang lemah kita berani marah, menghakimi sekaligus menghina mencaci maki, seakan diri kita sudah paling benar dan paling suci.. Tapi kepada teman lain yang jadi preman kita malah keder dan menghindari dari pada ribut.. jangan sampe kita dibacok gara-gara mulut pedas kita ini?

Pertama sholat itu ibadah yang diwajibkan Allah Swt kepada kita, bukan berarti yang jadi penjahat ga wajib sholat atau yang jadi penjahat ga boleh sholat? Hukum wajib itu artinya harus! 

Sabda Nabi Saw, "Perjanjian antara kita dengan mereka adalah shalat, siapa yang meninggalkannya, maka dia telah kafir." (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmizi, Nasa'i, dan Ibnu Majah)

Kedua, jangan tanya, "apa gunanya sholat kalo masih jadi penjahat?" Karena masalah kegunaan, masalah balasan, pahala dan dosa, surga dan neraka itu Hak-nya Allah.. 
Siapa Elo jadi punya Hak untuk menjudge orang lain? Sebab kita tidak tahu semakin rajin sholatnya siapa tau jadi semakin kecil niat jahatnya?




Logikanya sama dengan (misal) kamu dan teman sekelasmu semuanya diwajibkan buat pe-er sama gurumu, jika tidak buat pe-er maka akan dihukum! 
Dalam keadaan ini semuanya wajib harus mengerjakan.. Mau dia anak jendral, mau dia anak nakal, mau dia anak bodoh, mau dia anak kyai harus buat pe-er karena kalau tidak akan kena hukuman..

Disitulah kamu tidak pantas dan tidak etis ngomong sama temanmu yang bodoh, "buat apa elo buat pe-er kalau elo tu ga bisa? kalau elo sdh bodoh, blo'on, goblok ya terima aja sudah nasib elo.. Wkwkwk" 
Atau komentar seperti ini, "apa gunanya elo buat pe-er kalo elo masih aja bego n tolol ga ngerti pelajaran?"

Coba aja ngomong hal yang sama kepada anak Jendral, mesti dalam pikiranmu suatu saat bakal ribut dan jadi masalah sama temanmu yang satu ini? Minimal dia dendam dan akan mengingat perlakuanmu sampai suatu saat dia akan membalas perlakuanmu dan membuatmu susah.. 
Kemudian terhadap perintah guru ini.. Adalah hak guru mu mau menghukum atau tidak kepada murid yang tidak mengerjakan pe-er itu.. Bener ga? Lalu apa hak mu turut campur dan ribet masalah mengerjakan pe-er ini?

Terlihatkan dari analogi diatas, kalau sikapmu menjudge (menghakimi) orang lain itu cermin dari hati yang busuk, sifat dengki dan sombong.. malah seakan menjerumuskan orang kepada buat dosa? 
Seperti contoh anak bodoh yang lagi buat pe-er terus kamu omongin seperti itu.. Mungkin dia selamanya tidak mau buat pe-er dan selamanya akan dihukum guru, dan bisa jadi bodoh beneran atau jadi anak nakal?

"Berkatalah yang baik atau diam" semakin cerewet dan banyak omong atau komentar yang tidak penting malah akan memperturutkan hawa nafsu untuk menghina orang, mencaci maki, prasangka buruk, menuduh dan akhirnya tak terasa memfitnah orang dengan ringannya.. Nauzubilah..

"Gosip and Guyon Go to lie and fake"

I Copy I Paste I Like I Share I @whalb I

No comments:

Post a Comment