Monday, August 13, 2018

Ruqyah Hati Sebagai Senjata Untuk Menghadapi Masalah Berat Yang Menghimpit Hidup


Sumber Pic :  www.cahayaislam.id

Makna ruqyah secara etimologi syariat adalah doa dan bacaan-bacaan yang mengandung permintaan tolong dan perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk mencegah atau mengobati bala dan penyakit.

Tertarik juga untuk mencoba jalan ruqyah, merasakan keadaan dan persoalan hidup yang tak kunjung selesai seakan tak ada jalan lain lagi.. coba menelaah apakah ada hal lain diluar nalar kita yang ikut mempengaruhi/andil sehingga membuat keadaan semakin parah dan tanpa jalan keluar.

Bayangan akan bertarung dengan setan dan jin sirna saat bertemu ustadz peruqiyah kami.. Ruqyah ini adalah metode berdoa sebagai senjata terakhir dan terkuat kita yang ditujukan kepada Allah Subhana wa Ta'ala dengan membaca ayat-ayat suci Al Quran dengan harapan diberikan jalan keluar atas masalah yang dihadapi baik persoalan penyakit fisik maupun masalah jiwa dan rohani

Awal konseling adalah tanya jawab mendasar tentang persoalan yang dihadapi dan hajat yang di inginkan? Ternyata, sebagaimana hebatnya masalah, sebagaimana mengerikannya keadaan, sebagaimana parahnya kondisi, sebagaimana luar biasanya ancaman-ancaman yang datang.. itu tidak lepas dari rumus-rumus yang ada dalam Al Quran, yaitu :

1. "Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya (Al Baqarah : 286)"

Bahwa masalah yang ada adalah rumus dunia yang berdasar siklus yaitu semua masalah pasti akan selesai.. nanti jika sudah selesai maka akan ada masalah lain lagi yang muncul.. dan akan selesai juga.. begitu seterusnya.  Jika dia mengamalkan kebajikan akan dapat pahala (nikmat hidup tanpa beban tanpa masalah yang berat) dan jika dia berbuat kejahatan/fasik maka akan dapat siksa (balasan) baik di dunia atau di akhirat kelak? 

Ini adalah hukum sebab akibat, seperti karma bahwa siapa menanam kebaikan akan mendapat balasan/panen kebaikan dan siapa menabur angin tentu akan menuai badai..Pointnya adalah tidak peduli seberapa besar masalahmu, cobaanmu, ujianmu, azabmu di dunia ini adalah tidak akan melewati kesanggupanmu menanggungnya.. walau kamu sudah terkapar, sudah ingin menyerah, menangis darah.. semua jalan tertutup, ancaman-ancaman tiap hari, caci maki, hinaan dan fitnah, belum lagi sumpah serapah yang mengutuk kita diucapkan oleh orang-orang yang merasa teraniaya oleh kita.. 

2. "Waman yattaqillaha yaj'al lahuu makhrajaan. Wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasibu.. Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (QS At Thalaq 2-3)"

Sebenarnya posisi orang yang sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi yaitu disalahkan tapi tidak bisa membela diri selain harus menerima tuduhan dan hujatan itu adalah posisi seorang hamba yang paling dekat dengan Allah Subhana wa Ta'ala.  Jika dengan akal dan logika kita sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, saatnya kita harus berserah diri dan percaya kepada Allah Subhana wa Ta'ala yang Maha Logika, kita hanya di suruh bertaqwa dan masalah-masalah kita nantinya akan diselesaikan oleh Allah Subhana wa Ta'ala, 

Masalah jalan keluar nanti akan diatur oleh Allah, rejekimu berupa penyelesaian masalahmu akan datang dari arah yang tidak diduga dan kadang sudah ada di sekeliling kita sendiri sejak lama, cuma kita tidak menyadari atau tidak melihat itu sebagai peluang untuk menyelesaikan masalah kita, yang mungkin dalam bahasa Nabi disebut dengan Mukjizat, dalam bahasa Ulama disebut dengan karomah, dan mungkin kalau dalam bahasa kita adalah keajaiban pertolongan Allah Subhana wa Ta'ala? Ini adalah janji Allah Subhana wa Ta'ala bagi orang yang dalam kesulitan dan mau terbebas dari masalahnya, syaratnya adalah bertakwa. 

Bertaqwa disini maksudnya :
- Menjalankan semua perintahnya dan meninggalkan semua larangannya
- Pasrah secara utuh menyerahkan semua urusannya kepada Allah Subhana wa Ta'ala yang Maha Mengatur dan Maha Membolak balikan hati manusia

3. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” (QS Ar Ra'd : 11)"

Bagaimana mau mengubah keadaan sedangkan situasi lagi genting, keadaan parah kacau balau, kondisi remuk redam? Itulah kalau terus mengikuti keadaan dan masalahmu yang terjadi saat ini.. jika dipikir pakai logika saja tentu tidak akan ada solusinya selain skenario terjelek menurut pemikiranmu saja.. apakah harus masuk penjara, apakah harus mati, apakah harus urusan dengan hukum, apakah harus bercerai, apakah harus kehilangan harta dan tahta.. dll

"Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi. (QS. Ghaafir. 55)"

Jadi kalau sudah tidak bisa berpikir apa-apa lagi, sudah tidak bisa bergerak lagi.. maju kena mundur hancur, kesamping keserempet, Ya pasrah lah sama Allah.  Jika kamu harus hancur sesuai perkiraanmu.. mungkin itu sudah masanya, itu adalah bagian dari takdirmu. Seperti yang dialami Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang harus mengalami pengusiran  dan dianiaya dengan lemparan batu dan kotoran oleh kaum Thaif  dalam masa dakwah beliau, hal ini sudah merupakan masa beliau memang harus seperti itu kejadiannya dan merupakan bagian dari takdir hidup beliau.

Untuk mengubah apa yang ada dalam diri kita, minimal merubah mindset atau cara berpikir kita dan cara pandang kita terhadap suatu kejadian agar kita bisa menyikapi dengan lebih baik, tidak buru-buru menghakimi, tidak panik, tidak bingung, tidak takut dan tidak was-was terus. Cara pandang yang harus diubah antara lain :

- Cara pandang yang selalu mengeluh dan menyalahkan.. Manusia bermasalah secara naluri akan menyalahkan atau mencari kambing hitam atas permasalahannya, jika tidak ditemukan manusia yang bisa disalahkan biasanya akan menyalahkan mahluk ghaib bahwa ini semua akibat guna-guna atau sihir atau yang lainnya, untuk sementara berpikirlah positif.. semakin kamu pasrah menyerahkan semua masalahmu kepada Allah maka akan segera juga masalahmu akan ada pertolongan atau jalan keluar..

- Cara pandang bahwa solusi itu hanya ada pada Allah, bukan pada manusia, jin atau setan. Allah itu dekat, pertolongan Allah pasti ada untuk kita, jangan berlebihan takut dan putus asa

4. “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan do’amu (Q.S. Al-Mu’min ayat 6)”

- Berdoa dengan menselaraskan bahwa surga anak ada dibawah telapak kaki ibu, surga istri ada pada ridho suami, doa anak adalah penyelamat orang tua di akhirat.. maka untuk suami setelah sholat sebaiknya berdoa untuk anaknya dulu, baru berdoa untuk istri. Sedangkan untuk istri setelah sholat sebaiknya berdoa untuk suaminya dulu, baru berdoa untuk anak. Kirimkan Al Fatehah untuk mereka, tidak ada hadiah yang indah selain doa.

"illa hadratti khususson " nama anak" Al Fatihah.." sertakan doa kebaikan untuk mereka sebelum membaca Al Fatehah.. agar dijaga dan diberi keselamatan, rejeki, kesehatan, rajin ibadah, jadi anak sholeh, tercapai cita--cita dan dijauhkan dari narkoba, zinah, minuman keras, dan dosa maksiat .. dll

- Berdoalah dengan doa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu doa yang mengguncang tujuh lapisan langit dan tujuh lapisan bumi, diucapkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam saat di di usir dan dianiaya kaum Thaif

“Ya Allah, aku mengadu kepada-Mu atas lemahnya kekuatanku dan sedikitnya usahaku serta kehinaan diriku di hadapan manusia. Engkaulah Tuhan semesta alam, Pelindung orang-orang yang lemah dan Engkaulah Pelindungku. Kepada siapa hendak Engkau serahkan diriku. Kepada orang yang jauh yang menyerangku ataukah kepada Zat yang dekat yang mengatur urusanku. Asalkan Engkau tidak murka kepadaku, aku tidak peduli. Aku berlindung terhadap cahaya wajah-Mu Yang menerangi kegelapan dan karenanya membawakan kebaikan bagi dunia dan akhirat, dan kemurkaan-Mu yang akan Kautimpakan kepadaku. Engkaulah Yang berhak menegur hingga berkenan pada-Mu. Dan tiada daya dan upaya selain dan Engkau.” (HR. Al-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Kabir: 13/73 dan dihassankan oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya: 7/267)




- Berdoa dengan bacaan ruqyah yang bersumber dari Alqur’an, diantaranya adalah :
Surat Al-Fatihah.
Surat Al-Baqarah, ayat 1-5, 254-257 dan 284-286.
Surat Ali-Imran ayat 1-9 dan ayat 18-19
Surat An-Nisa ayat 115-121
Surat Al-A’raf ayat 54-55
Surat Al-Mu’minun ayat 115-118
Surat Yasin ayat 1-12
Surat As-Shaffat ayat 1-10
Surat Ghafir ayat 1-3, dan masih banyak lagi.

Bisa orang lain (Peruqiyah) yang membacakan ayat-ayat suci Al Quran tsb sementara kita mendengarkan dengan istigfar dan berkomunikasi dengan Allah Subhana wa Ta'ala dengan meminta apa saja sesuai hajat kita

5. “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih (QS. Ibrahim : 7)"

Bersyukur di tiap-tiap sehabis sholat dan mau tidur malam, bahwa selalu ada hal-hal lain yang bisa kita syukuri dalam keadaan yang sangat sulit.. bahwa masih hidup sampai sekarang, masih selamat, masih ada nyawa, masih ada sehat, masih ada keluarga atau teman, masih banyak hal-hal lain karunia Allah Subhana wa Ta'ala yang kita abaikan karena kita terlalu terbeban oleh masalah sehingga kita sulit bersyukur

6.  Tetap ikhtiar semampu.. sebisanya.. yang penting harus tetap ada usahanya, dibarengi tambahan ibadah sholat sunnah, yaitu sholat tahajud, sholat taubat dan sholat hajat.

- “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS. Alam Nasyroh: 5)"

Tetap ada peluang, tetap ada kemudahan dalam kesulitan, tidak putus asa, tetap berusaha dan ikhitar lahiriah untuk menyelesaikan masalah.

Insya Allah semua permasalahan akan selesai.. toh ini sudah rumus dunia.. Ada masalah, nanti pasti selesai.. Ada masalah lagi, nanti pasti selesai juga..



I Copy I Paste I Like I Share I @whalbadru I


No comments:

Post a Comment