Monday, August 6, 2018

Fasik - Sikap Tak Peduli Yang Akan Membawa Ke Kemaksiatan

FASIK - CUEK PEMBAWA MAKSIAT


Kita hidup di jaman Now yang serba canggih, digital life, dunia tanpa batas dengan dunia maya.. kehidupan beragama biasanya sudah dipahami tapi sekedar tau saja tanpa penerapan yang utuh, murni dan sempurna sesuai ajaran Islam.

Ini namanya Fasik.. Fasik adalah orang yang keluar atau menyimpang dari ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya, dia secara Sadar melanggar larangan dan hukum agama, serta cenderung kepada melaksanakan suatu kemaksiatan.

“Dan barangsiapa yang tidak berhukum menurut apa yang diturunkan oleh Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik”. (Surah al-Maidah ayat 47)

Tulisan ini dibuat setelah mendengar ceramah Ustadz Abdul Somad yang menceritakan tentang hukum memelihara anjing..

"Siapa yang memelihara anjing, kecuali anjing untuk menjaga hewan ternak, berburu dan menjaga tanaman, maka akan dikurangi pahalanya setiap hari sebanyak satu qirath” (HR. Muslim, no. 1575). 

Satu Qirath setara dengan ukuran sebesar Bukit Uhud. Bukit Uhud itu panjangnya tujuh kilometer, sementara amalnya sebesar bisul.. jadi tiap hari min..min..min.. (pahala amalnya ga sebanding dengan dosa yang didapat)






Astaga.. saya sampai mengira-ngira jarak tujuh kilometer itu setara jarak dari mana ke mana ya? Akhirnya yang mendekati memakai aplikasi Gojek, ketahuan jarak dari Bandara Ahmad Yani Semarang menuju Simpang Lima Semarang itu jaraknya 6,3 km dengan ongkos Rp.12.000 kalau cash.. wkwkwk.. Jauh banget ya.. artinya dosa yang di dapat secara cuma-cuma sebesar itu hanya karena memelihara anjing dengan alasan lucu, imut, penyayang binatang dll..


Apalagi setelah saya cari referensinya di goggle ternyata ada hadits lain yang berbunyi :

“Malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing atau gambar (dari makhluk yang bernyawa)” (HR. Bukhari no. 448)

Walaah.. ini ternyata masalah besar yang oleh sebagian orang dicuekin, sudah tau dosa tapi dilakukan juga? Mereka menganggap larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala ini not big deal, asal bukan dosa maling, korupsi, rampok atau bunuh orang..

Nah dari goggle juga akhirnya saya baru sadar ternyata banyak larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang jelas-jelas dilarang, diharamkan, diperingatkan agar jangan.. tetapi kita melakukannya juga karena kita menganggap itu biasa, wajar dan bukan hal yang sangat tercela, iyaa sadar itu salah.. sadar itu dosa.. tapi tetap dilakukan juga..

Hal-hal itu seperti :
- Percaya pada Ramalan, Paranormal, dukun, jimat, ruwat, penglaris, susuk dll
- Berjabat tangan, berduaan dengan Perempuan yang bukan Mahram 
- Taruhan yang sama juga dengan judi
- Gosip yang sama juga dengan membicarakan keburukan orang lain
- Riba dan memakan hasil riba (dari Tabungan, Deposito, Kredit, Asuransi)
- Membully (ngejek, menghina, mencaci, menghujat, menuduh)
- Permusuhan memutus silahturahmi antar muslim
- Tidak sholat wajib berjamaah di Mesjid
- Minum-minuman keras
- Perzinahan
- Dan banyak lagi

Padahal larangan-larangan itu tertulis jelas di Al Quran dan Hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lengkap dengan ancaman dosanya dan azab di siksa kubur dan di akhirat dan neraka nantinya.. kita sudah tau dan minimal pernah dengar larangan-larangan tersebut, tapi masih juga kita lakukan dengan cueknya tanpa beban, tanpa (merasa) dosa, tanpa merasa bersalah (merasa bersalahnya dikit aja dan kemudian diulang lagi dosa-dosa tersebut.. hadeew..)

"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, mereka akan ditimpa siksa disebabkan mereka selalu berbuat fasik". (QS.Al -An'aam 49)

Terus setelah kita mengetahui kenyataan ini, apakah kita akan cuek saja? Tidak peduli? Yang penting saat ini saja.. masalah nanti tinggal bagaimana nanti saja? 

Jika pintu tobat sudah ditutup, jikalau kematian sudah menghampiri, jika tubuh sudah dipendam dalam tanah, jika mulut sudah tersumpal tanah kubur.. maka tidak ada kata ampun lagi.. tiada kata kembali lagi.. 

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata, seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, ada seorang wanita yg rajin shalat malam dan puasa sunnah, tetapi tetangganya tersiksa karena lisannya.” maka beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda, “Dia tidak memiliki kebaikkan sama sekali. Dia akan masuk neraka.”

Jika saja kamu tau hanya gara-gara mulut suka bercanda (komentar, ngejek, menghina, sumpah serapah, maki-maki) tapi menyakitkan hati orang lain, kemudian balasan atau siksanya di akhirat akan sekeras dan sekejam itu.. mungkin kamu tidak akan berani selama di dunia ini bercanda yang sia-sia?

Sedangkan untuk siksa atau balasan dari Allah Swt untuk semua perbuatan buruk kita, jangan membayangkan hanya begitu-begitu saja, karena adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala lebih dahsyat dari apa yang bisa kita kira..

"Dan sekiranya orang-orang yang zhalim mempunyai apa yang ada di bumi semuanya dan (ada pula) sebanyak itu besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan itu dari siksa yang buruk pada hari kiamat. Dan jelaslah bagi mereka adzab dari Allâh yang belum pernah mereka perkirakan. (QS Az-Zumar ayat 47)"

Ini adalah self reminder buat saya pribadi yang seringkali masuk dalam ranah Jarkoni, iso ajar rak iso ngelakoni.. (Bisa mengajari tapi tidak (bisa) melakukan) yang hal inipun ada dosa dan azabnya tersendiri bagi para pelaku Jarkoni.. hadeew..

Insya Allah niat berbagi ilmu dan saling mengingatkan sesama muslim akan membawa kebaikan bagi kita semua dan dicatat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai upaya taubat kita menuju jalan dan ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala. Aamiin


I Copy I Paste I Like I Share I @whalbadru I


No comments:

Post a Comment