Pembagian Rejeki adalah Hak Allah Swt - Buku Pesugihan Muslim

Rejeki Hak Allah - Pesugihan Muslim


sumber pic : robbilesmana.wordpress.com


“Allah meluaskan rezki & menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka (orang-orang kafir) bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).” (QS Ar-a’d ayat 26.)


Ayat ini menjelaskan seperti yang dikutip dalam buku Pesugihan Muslim Bab I - Kaya itu apa? adalah :

-          Hak Allah untuk menentukan siapa yang akan diluaskan rejekinya (diberi kekayaan melimpah) dan siapa yang disempitkan rejekinya (diberi kehidupan yang serba terbatas dan kekayaan yang pas-pas-an saja). 

-          Dan orang-orang kafir (non Muslim) bergembira dengan dengan kehidupan dunia maksudnya adalah kebanyakan dari mereka disegerakan kenikmatannya di dunia, padahal andai mereka tahu.. kenikmatan di dunia sangat jauh dibandingkan kenikmatan yang dijanjikan di akhirat kelak.


Analogi pembagian rejeki ini adalah seperti seorang Ayah kepada anaknya, misal kamu adalah anak kedua dari dua bersaudara. Saat kamu masih sekolah di SD tidak mungkin Ayahmu yang kaya raya memberi uang jajan (rejeki) kepadamu sebesar 1 Milyar setiap hari? 


Hal ini karena ayahmu tahu kamu dengan umur masih muda pasti tidak kuat kaya, takutnya malah kamu jadi morsal dan sombong karena merasa banyak duit. Oleh karena itu rejeki buatmu adalah sekedarnya saja, secukupnya dengan ukuran kebutuhanmu saja.
Saat kamu sudah dewasa dan mulai membuka usaha, tentu ayahmu akan menilai kesungguhan dan kesanggupanmu memulai usaha itu, termasuk caramu meminta modal/bantuan kepada ayahmu. 


Jika mintamu dengan tidak sopan, kasar, memaksa, dan mengancam.. tentu ayahmu malah tidak respek? Malah mungkin lebih senang membantu kakakmu (yang mungkin) lebih dapat dipercaya atau pantas dibanding kamu?


Adalah hak ayahmu (suka-sukanya) untuk memberi kepada siapa yang lebih banyak, kepadamu atau kepada kakakmu. Hal itu bukan karena ayahmu pilih kasih, tapi tentunya beliau punya perhitungan/penilaian sendiri untuk membagi atau memberi kekayaannya.


Saat kamu mulai membanding-bandingkan antara nasibmu dan kakakmu, maka akan timbul dengki, iri, sebel, jengkel dll yang menjurus prasangka buruk dan menghalalkan segala cara (not recommended)


Sebaiknya kamu buktikan dulu kesungguhan mengelola usahamu, pantaskan dirimu untuk menerima bantuan dari ayahmu, mintalah dengan cara yang baik dan mengambil hati ayahmu.. tentu cepat atau lambat ayahmu akan ridho untuk membantumu. 


Demikianlah mungkin  gambaran dari Hak Allah Swt untuk membagi dan mengatur rejekinya kepada semua mahluk-Nya. 

No comments:

Post a Comment